Pada tulisan berjudul
Antraknosa pada Sansevieria trifasciata (Lidah mertua) dipaparkan bahwa lidah
mertua merupakan tanaman hias yang cukup bernilai dikalangan masyarakat pada
umumnya. Lidah mertua bisa dimanfaatkan
sebagai cover ground landskap,
tanaman hias dalam pot (indoor
ataupun outdoor), terarium dan
berbagai kebutuhan dekoratif lainnya. Sansevieria memiliki keistimewaan yang
jarang ditemukan pada tanaman lain, diantaranya mampu bertahan hidup pada
rentang suhu dan cahaya yang luas, sangat resisten terhadap gas udara yang
berbahaya (polutan), bahkan mampu menyerap 107 jenis polutan di daerah yang
padat lalu lintas dan di dalam ruangan yang penuh asap rokok.
Selain itu, menurut pengalaman
pribadi Lupin (2013) bahwa tanaman lidah mertua dapat dimanfaatkan sebagai obat
flu dan radang tenggorokan. Caranya
dengan merebus daun tanaman lidah mertua secukupnya dan kemudian airnya diminum
untuk meredakan flu dan radang tenggorokan, kemudian diiringi dengan mengunyah
dan menelan jahe mentah setiap akan tidur malam. Resep tersebut didapatkan dari resep orangtua Lupin
yang juga lebih memilih menggunakan obat-obatan herbal daripada menggunakan
obat buatan pabrik.
Sedangkan informasi yang saya
peroleh dari studi, lidah mertua dapat dimanfaatkan sebagai pencegah dan
pengendalian penyakit jamur akar pada tanaman karet. Saya memang belum mempraktekannya di lapang
namun pada saat ikut orangtua di kebun, saya melihat ada satu lahan kebun
karet yang ditanami lidah mertua. Tertarik
dengan hal tersebut, saya semakin mendekat dan keyakinan saya bertambah ketika
melihat tata cara pemilik kebun menanam lidah mertua. Pemilik kebun menanam lidah mertua disekitar
tanaman karet yang diduga terserang jamur akar secara melingkar, menanam lidah
mertua pada lubang bekas tanam tanaman karet yang diduga sudah parah terserang
penyakit jamur akar, dan menanam lidah mertua sebagai pembatas antara blok
tanaman sehat dan tanaman yang diduga sudah menunjukkan gejala penyakit jamur
akar. Nah itulah beberapa manfaat dari
tanaman lidah mertua, semoga bermanfaat,.
Referensi:
Lupin, F. 2013. Jamu dan Obat Tradisional Indonesia. (Artikel).
Hlm 2.