SURVEY GULMA TINGKAT PERKEBUNAN, PENGENALAN DAN
PENGENDALIAN GULMA TANAMAN TEBU PT GUNUNG MADU
PLANTATION (GMP)
Oleh
Ayu Dwi Lestari
Nurjannah Yuliana Hastuti
Ryzkita Prima Pramanda
Wasis Sugiyem
Anisha
A.
BATASAN GULMA
Pengertian gulma selalu dikaitkan dengan
perencanaan penggunaan sesuatu lahan, contohnya pada kondisi tertentu
alang-alang masih berguna bagi manusia karena dapat mengurangi erosi dan
meningkatkan bahan organik dalam tanah. Namun, bila lahan tersebut akan dipergunakan
untuk budidaya tanaman pokok maka berubahlah statusnya menjadi gulma. Menurut Moenandir (1988) gulma selalu berada
dimana ada tanaman tumbuh karena gulma selalu berasosiasi dengan tanaman
tertentu. Dengan sendirinya gulma juga
ada di sekitar tanaman dan saling berinteraksi. Salah satu bentuk interaksi adalah persaingan
atau kompetisi. Persaingan gulma dalam memperebutkan unsur hara, air, cahaya
matahari dan ruang akan mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman pokok
(Tjitrosoedirdjo et al., 1984). Gulma
didefinisikan sebagai tanaman yang tidak diinginkan tumbuh pada tempat-tempat
dimana tanaman pokok dibudidayakan oleh manusia (Humbert, 1968).
Menurut Kuntohartono
(1987), gulma merupakan kendala utama di areal perkebunan tebu terutama karena
terjadi peningkatan kelebatan pertumbuhan gulma yang cepat dan lebat dengan
berbagai macam spesies yang mendominasi. Padahal
pada masa-masa tertentu tebu harus terhindar dari persiangan gulma, salah
satunya adalah ketika tebu pada masa bertunas dan memulai fase anakan.
Masa tersebut merupakan
masa kritis pertumbuhan tebu dan selepas masa kritis tersebut tebu mampu
bersaing dengan gulma. Gulma
tumbuh rapat sejak tanaman tebu berumur 4 – 6 minggu dan sangat lebat pada saat umur tanaman tebu 8 – 12 minggu.
B.
Profil PT GMP
PT Gunung Madu Plantations (GMP) didirikan di tahun 1975 untuk membangun
dan menjalankan usaha perkebunan tebu dan pabrik gula di Lampung. Perusahaan
ini merupakan perusahaan patungan berstatus PMA dengan Kuok Investment (HK)
Ltd., PT Rejo Sari Bumi, dan PT Pipit Indah sebagai pemegang sahamnya. Lokasi
perkebunan tebu dan pabrik gula terletak di desa Gunung Batin, 90 km arah utara
Bandar Lampung, ibukota Provinsi Lampung. Total
luas lahan yang dikelola sekitar 35,000 Ha, dengan luas kebun produksi sekitar
25,000 Ha. Sisa lahan di luar kebun produksi merupakan jalan,
sungai-sungai, kawasan konservasi, bangunan pabrik, perkantoran dan pemukiman.
Topografi wilayah pada umumnya datar. Sepanjang
bentang darat dijumpai adanya lebung-lebung (rawa) yang potensial sebagai
tandon air, sementara beberapa sungai cukup besar melintas di wilayah
timur. Jenis tanah termasuk Podsolik
Merah Kuning (Ultisol) dengan lapisan-olah (top soil) sangat tipis. Kelemahan
sifat-sifat fisik, kimia, dan biologi yang melekat pada jenis tanah ini
menuntut diterapkannya teknologi budidaya yang cermat dan bijaksana.
Curah hujan tahunan sekitar 2,500 mm. Musim
tebang dan giling dilaksanakan dari bulan April hingga Oktober, bersamaan
dengan berlangsungnya periode yang relatif kering.
C. BUDIDAYA TEBU PADA PT GMP
Penanaman dimulai dengan program penataan varietas yang baik dan
bijaksana. Bibit yang sehat dan memiliki penangkaran tinggi
mutlak diperlukan dan berasal dari kebun bibit dataran (KBD) yang ditanam pada
bulan Oktober, Nopember, dan Desember. Menanam tebu untuk produksi, idealnya
dilakukan pada bulan Juni, Juli dan Agustus.
Semenjak Gunung Madu memulai usahanya bermacam-macam jarak tanam sudah
dicoba. Tujuannya,
kecuali untuk mendapatkan populasi tanaman yang wajar juga untuk menghindarkan
tunggul tanaman terinjak oleh alat mesin pertanian, baik yang digunakan untuk
kultivasi maupun untuk tebang angkut. Jarak tanam yang relatif aman untuk semua Alsintan
adalah dengan jarak 80cm dan 130cm.
Sumber:
Humbert, R. P. 1968. The Growing of Sugar Cane. Amsterdam:
Elsevier Publishing Company.
Kuntohartono. 1987. Pergesaran
Gulma di Kebun Tebu dan Penanggulangannya. Balai Penelitian Perusahaan Perkebunan
Gula. Pasuruan. 7 hal
Moenandir,
J. 1990. Fisiologi
Herbisida. Rajawali Press. Jakarta.pp.142.
Tjitrosoedirdjo, S., Utomo, I. H., dan Wiroatmodjo, J. 1984. Pengelolaan
Gulma di Perkebunan. Kerjasama Biotrop Bogor – PT. Gramedia.