Wednesday, 31 December 2014

Antraknosa pada Lidah mertua


Sansevieria (lidah mertua) adalah tanaman hias yang cukup bernilai dikalangan masyarakat pada umumnya, baik karena keindahan, manfaat, maupun nilai-nilai kepercayaan yang dimiliki tanaman sekulen ini.  Lidah mertua ini bisa dimanfaatkan sebagai cover ground landskap, tanaman hias dalam pot (indoor ataupun outdoor), terarium dan berbagai kebutuhan dekoratif lainnya.  Sansevieria memiliki keistimewaan yang jarang ditemukan pada tanaman lain, diantaranya mampu bertahan hidup pada rentang suhu dan cahaya yang luas, sangat resisten terhadap gas udara yang berbahaya (polutan), bahkan mampu menyerap 107 jenis polutan di daerah yang padat lalu lintas dan di dalam ruangan yang penuh asap rokok.  Kecantikan sansevieria ditunjukkan dari ragam jenis, bentuk, ukuran dan warna daun. 

Namun, pada tanaman ini dapat diserang oleh penyakit antraknosa.  Tentu penyakit tersebut jika menyerang lidah mertua dapat menurunkan daya jualnya karena ketika tanaman tersebut terserang antraknosa, pada daun akan terbentuk lingkaran hitam kemudian berlanjut dengan penyebaranya keseluruh bagian daun yang akhirnya daun mengering dan mati.  Penyebab penyakit antraknosa pada tanaman sansevieria adalah Colletotrichum sansevieriae.  Colletotrichum sansevieriae sebelumnya dilaporkan menyebabkan penyakit antraknosa pada tanaman Sansevieria di Jepang (Nakamura et al., 2006).  Tanaman yang terinfeksi mengembangkan lesi besar pada daun yang terserang, yang pada akhirnya menyatu untuk menutupi besar proporsi daun yang terserang.  Beberapa kasus penting yang dilaporkan tentang penyakit ini yaitu selama bulan Agustus 2010, beberapa pembibitan lokal menyerahkankan sampel Sansevieria trifasciata ke Perpanjangan Klinik Diagnostik Tanaman Florida di Homestead terdapat pemeriksaan lebih dekat dari lesi matang mengungkapkan banyak acervuli hitam kecoklatan yang diproduksi di lingkaran konsentris, yang merupakan karakteristik dari antraknos.  Jamur yang diidentifikasi sebagai Colletotrichum sansevieriae.

Tanaman ini sangat rentan terhadap penyakit baru karena begitu banyak propagul datang dari situs lepas pantai.  Ketika dikirim ke Amerika Serikat tanaman ini bisa menyimpan patogen tumbuhan berbahaya, seperti Colletotrichum sansevieriae, atau Sansevieria antraknosa.  Patogen ini lebih spesifik untuk Sansevieria dan tidak akan menginfeksi tanaman lainnya.  Penyakit ini pertama kali muncul sebagai bintik-bintik cokelat kecil yang sering tampak direndam air.  Sebagai penyakit berlangsung bintik-bintik coklat tersebut akan menjadi semakin lebih besar dan memiliki kemampuan untuk benar-benar meregangkan di seluruh daun (Harrel, 2012).

Infeksi dimulai dari ujung dan berkembang kebawah daun.  Kedua daun muda dan dewasa ditemukan terpengaruh.  Pengeringan lengkap daun diamati ketika gejala lanjut penyakit.  Pemeriksaan lebih dekat dari lesi matang mengungkapkan adanya acervuli hitam kecoklatan yang menjadi karakteristik Colletotrichum sp.  Penelitian lebih lanjut dari karakteristik morfologi mengidentifikasi penyebabnya adalah Colletotrichum sansevieriae (Nakamura et al., 2006).

Pada penelitian Gautam (2012) mengembangkan koloni pada PDA (Potato Dextrose Agar) yang keabu-abuan putih, melingkar, berbulu atau kapas dalam penampilan.  Konidia yang lurus, silindris, dan bervariasi 12 – 30,5 × 4,5 – 8,5 µm dalam ukuran.  Hialin dengan sederhana, singkat miselium menengah dengan konidiofor tegak diamati pada pemeriksaan mikroskopis.

Sayangnya dalam pencarian referensi, penulis belum berhasil menemukan bagaimana pengendalian antraknosa pada tanaman lidah mertua ini.  Apakah sama atau berbeda dengan pengendalian antraknosa pada tanaman lain karena Colletotrichum sansevieriae spesifik menyerang tanaman lidah mertua.
gejala antraknosa lidah mertua

Referensi:

Gautam A. K, Avasthi S, dan Bhadauria R. 2012. Colletotrichum sansevieriae on Sansevieria  trifasciata – a report from Madhya Pradesh, India. Journal on New Biological Reports.
(1): 3–5.

Harrel. 2012. Antraknosa Sansevieria. http://www.harrells.com/blog/2012-disease-forecast.  Diakses pada tanggal 26 April 2013.

Nakamura M, Ohzono M, Iwai H,dan Arai K. 2006. Anthracnose of Sansevieria trifasciata caused by Colletotrichum sansevieriae sp. nov. Journal of General Plant Pathology. (72): 253–256.