Sansevieria (lidah mertua) adalah tanaman hias yang cukup bernilai dikalangan masyarakat pada umumnya, baik karena keindahan, manfaat, maupun nilai-nilai kepercayaan yang dimiliki tanaman sekulen ini. Lidah mertua ini bisa dimanfaatkan sebagai cover ground landskap, tanaman hias dalam pot (indoor ataupun outdoor), terarium dan berbagai kebutuhan dekoratif lainnya. Sansevieria memiliki keistimewaan yang jarang ditemukan pada tanaman lain, diantaranya mampu bertahan hidup pada rentang suhu dan cahaya yang luas, sangat resisten terhadap gas udara yang berbahaya (polutan), bahkan mampu menyerap 107 jenis polutan di daerah yang padat lalu lintas dan di dalam ruangan yang penuh asap rokok. Kecantikan sansevieria ditunjukkan dari ragam jenis, bentuk, ukuran dan warna daun.
Namun, pada tanaman ini dapat
diserang oleh penyakit antraknosa. Tentu
penyakit tersebut jika menyerang lidah mertua dapat menurunkan daya jualnya karena ketika tanaman tersebut terserang
antraknosa, pada daun akan terbentuk lingkaran hitam kemudian berlanjut dengan
penyebaranya keseluruh bagian daun yang akhirnya daun mengering dan mati. Penyebab penyakit antraknosa pada tanaman sansevieria adalah Colletotrichum sansevieriae. Colletotrichum sansevieriae
sebelumnya dilaporkan menyebabkan penyakit antraknosa pada tanaman Sansevieria di Jepang (Nakamura et al.,
2006). Tanaman yang terinfeksi mengembangkan lesi
besar pada daun
yang terserang, yang pada akhirnya menyatu untuk menutupi besar
proporsi daun yang terserang. Beberapa kasus penting yang dilaporkan
tentang penyakit ini yaitu selama bulan Agustus 2010, beberapa pembibitan lokal
menyerahkankan sampel Sansevieria
trifasciata ke Perpanjangan Klinik Diagnostik Tanaman Florida di Homestead
terdapat pemeriksaan lebih dekat dari lesi matang mengungkapkan banyak acervuli
hitam kecoklatan yang diproduksi di lingkaran konsentris, yang merupakan
karakteristik dari antraknos. Jamur yang
diidentifikasi sebagai Colletotrichum
sansevieriae.
Tanaman ini sangat rentan terhadap penyakit baru karena begitu banyak
propagul datang dari situs lepas pantai.
Ketika dikirim ke Amerika Serikat tanaman ini bisa menyimpan patogen
tumbuhan berbahaya, seperti Colletotrichum
sansevieriae, atau Sansevieria antraknosa. Patogen ini lebih spesifik untuk Sansevieria dan tidak akan menginfeksi
tanaman lainnya. Penyakit ini pertama
kali muncul sebagai bintik-bintik cokelat kecil yang sering tampak direndam
air. Sebagai penyakit berlangsung bintik-bintik
coklat tersebut akan menjadi semakin lebih besar dan memiliki kemampuan untuk
benar-benar meregangkan di seluruh daun (Harrel, 2012).
Infeksi dimulai
dari ujung dan berkembang kebawah daun. Kedua daun muda dan dewasa
ditemukan terpengaruh. Pengeringan
lengkap daun diamati ketika gejala lanjut penyakit. Pemeriksaan lebih dekat dari lesi matang
mengungkapkan adanya acervuli hitam
kecoklatan yang menjadi karakteristik Colletotrichum
sp. Penelitian lebih lanjut dari
karakteristik morfologi mengidentifikasi penyebabnya adalah Colletotrichum sansevieriae (Nakamura et
al., 2006).
Pada penelitian
Gautam (2012) mengembangkan koloni
pada PDA (Potato Dextrose Agar)
yang keabu-abuan putih,
melingkar, berbulu atau kapas dalam
penampilan. Konidia
yang lurus, silindris, dan bervariasi 12 – 30,5 × 4,5 – 8,5 µm dalam
ukuran. Hialin
dengan sederhana, singkat miselium menengah
dengan konidiofor tegak diamati pada pemeriksaan mikroskopis.
Sayangnya dalam
pencarian referensi, penulis belum berhasil menemukan bagaimana pengendalian
antraknosa pada tanaman lidah mertua ini.
Apakah sama atau berbeda dengan pengendalian antraknosa pada tanaman
lain karena Colletotrichum sansevieriae spesifik menyerang tanaman lidah
mertua.
Referensi:
Gautam
A. K, Avasthi S, dan Bhadauria R. 2012. Colletotrichum
sansevieriae on Sansevieria trifasciata – a report from Madhya Pradesh, India. Journal on New Biological Reports.
(1):
3–5.
Harrel.
2012. Antraknosa Sansevieria. http://www.harrells.com/blog/2012-disease-forecast. Diakses pada tanggal 26 April 2013.
Nakamura
M, Ohzono M, Iwai H,dan Arai K. 2006. Anthracnose of Sansevieria trifasciata
caused by Colletotrichum sansevieriae sp. nov. Journal of General
Plant Pathology. (72): 253–256.