Friday, 24 April 2015

Karat Daun Kopi

Penyakit karat daun kopi disebabkan oleh Hemileia vastatrix B. et. Br.  Patogen tersebut bersifat parasit obligat (hanya hidup pada inang yang hidup). 

Prastowo, dkk (2010) dalam tulisannya menyebutkan bahwa gejala karat daun kopi sangat spesifik yaitu pada permukaan bawah daun terdapat bercak yang semula kuning muda selanjutnya kuning tua.  Bercak yang sudah lanjut berwarna coklat tua sampai hitam dan mengering.  Pada serangan berat bercak memenuhi lembar daun sehingga daun gugur dan gundul.  Sarwono, dkk (2000) melaporkan bahwa tanaman sakit ditandai oleh di bagian bawah daun terbentuk tepung berwarna jingga cerah (oranye) yang merupakan uredospora jamur H. Vastatrix.
gejala karat daun kopi
tanda karat daun kopi
H. vastatrix mempunyai siklus hidup yang sederhana.  Jika uredospora sampai pada daun yang peka, misalnya daun muda, uredospora berkecambah dan secara cepat menginfeksi daun melalui stomata pada permukaan daun bagian bawah.  Dalam tempo 10-20 hari, pada permukaan daun bagian bawah terbentuk uredospora baru oleh uredium yang keluar lewat stomata.


Pengendalian karat daun kopi dapat dilakuakn dengan menanam varietas robusta, pemanfaatan Verticillium psalliotae dan V. Lecanii, menyiang gulma 2 – 3 kali, memupuk dua kali setahun (awal dan akhir musim hujan) dengan pupuk kandang dan NPK yang dosisnya disesuaikan dengan umur tanaman, memangkas tanaman (pangkas lepas panen, pangkas tunas/cabang tidak produktif, dan menghilangkan tunas-tunas air), serta mengatur intensitas naungan (Mahfud, 2012).  Tanaman penaung tetap seperti lamtoro (Leucaena glauca), dadap (Erythrina subumbrans) atau sengon (Albizia falcata).

Komisi Pestisida (2005) dalam Mahfud (2012) merekomendasikan fungisida dengan bahan aktif siprokanazol, heksakanazol, triadimefon, triadimenol, benomil, tembaga oksiklorida, mankozeb, tembaga hidroksida, tembaga oksida, dinikonazol, dan propikonazol untuk mengendalikan karat daun kopi.    

Referensi:
Prastowo, B., E. Karmawati, Rubijo, Siswanto, C. Indrawanto, dan S. J. Munarso. 2010. Budidaya Dan Pasca Panen Kopi. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Perkebunan. Bogor. 75 Hlm.

Mahfud, M.C. 2012. Teknologi dan strategi pengendalian penyakit karat daun untuk meningkatkan produksi kopi nasional. Pengembangan Inovasi Pertanian 5(1): 44 – 57.

Sarwono, C. Mahfud, L. Rosmahani, D. Rahcmawati, Jumadi, dan E. Korlina. 2000. Pengendalian Penyakit Karat Daun Hemileia vastatrix B. et. Br Pada Tanaman Kopi Arabika Dengan Bubur Bordo Berdasarkan Ambang Kendali. (Penelitian). BPTP Jawa Timur. 6 hlm.