Monday, 28 December 2015

Kiprah Antraknosa



Mendengar kata antraknosa yang langsung terlintas diingatanku kagak jauh-jauh dari cabe, skripsi, dan perjuangan (haha curcol dikit).  Namun, tahukah sahabat? 
Antraknosa yang ketenarannya meroket karena kedzolimannya terhadap cabe (lah bahasanya kagak usah terlalu alay geh, hem), antraknosa juga menjadi penyakit pada komoditi lainnya.  Mau tahu komoditinya apa saja?  Hampir lupa, dah pada tau to penyebab antraknosa?  Ya, 100 buat sahabat.  Penyebab antraknosa yaitu Colletotrichum sp.

Inang Colletotrichum gloeosporioides yaitu anggrek, mangga, kakao, kopi, apel, alpukat, jambu biji, bawang, pepaya, cabai, dan lain-lain (kalo masih kepo searching sendiri ya,,,).  Inang C. lagenarium yaitu semangka.  Inang C. sansevieriae yaitu lidah mertua.  Inang
C. lindemuthianum yaitu kacang hijau.  Inang C. truncatum yaitu kedelai.  Inang C. fragariae yaitu strowberi.  Inang C. musae yaitu pisang.  Inang C. capsici yaitu cabe dan pada buku semangun menyebutkan tanaman ubi kayu di papua juga dapat diserang C. capsici (coba sahabat baca buku penyakit-penyakit tanaman pangan di Indonesia yang ditulis oleh semangun).  Nah itu beberapa informasi tanaman inang dari Colletotrichum sp. 

Sekilas tentang antraknosa pada semangka, Syukur (2008) menyatakan bahwa gejala antraknosa pada semangka yaitu terdapat bercak-bercak coklat yang akhirnya berubah menjadi kemerahan pada daun yang akhirnya daun mati.  Sedangkan gejala pada buah yaitu tampak bulatan berwarna merah jambu yang lama kelamaan akan semakin meluas.

Masih ingin tahu lebih jauh bukan?  Dengan ringkasan ini semoga bisa membantu sahabat mencari referensi lain yang berhubungan dengan patogen yang menyerang masing-masing tanaman di atas.

Referensi:

Syukur, M. 2008. Pengendalian Hama dan Penyakit Semangka. PPT Pelatihan Budidaya Semangka Sistem Turus. Institut Pertanian Bogor.