Mendengar
kata antraknosa yang langsung terlintas diingatanku kagak jauh-jauh dari
cabe, skripsi, dan perjuangan (haha curcol dikit). Namun, tahukah sahabat?
Antraknosa yang ketenarannya meroket karena
kedzolimannya terhadap cabe (lah bahasanya kagak usah terlalu alay
geh, hem), antraknosa juga menjadi penyakit pada komoditi lainnya. Mau tahu komoditinya apa saja? Hampir lupa, dah pada tau to penyebab
antraknosa? Ya, 100 buat
sahabat. Penyebab antraknosa yaitu Colletotrichum
sp.
Inang
Colletotrichum gloeosporioides yaitu anggrek, mangga, kakao, kopi, apel,
alpukat, jambu biji, bawang, pepaya, cabai, dan lain-lain (kalo masih kepo
searching sendiri ya,,,). Inang C.
lagenarium yaitu semangka. Inang C.
sansevieriae yaitu lidah mertua.
Inang
C.
lindemuthianum
yaitu kacang hijau. Inang C.
truncatum yaitu kedelai. Inang C.
fragariae yaitu strowberi. Inang C.
musae yaitu pisang. Inang C.
capsici yaitu cabe dan pada buku semangun menyebutkan tanaman ubi kayu di
papua juga dapat diserang C. capsici (coba sahabat baca buku
penyakit-penyakit tanaman pangan di Indonesia yang ditulis oleh semangun). Nah itu beberapa informasi tanaman
inang dari Colletotrichum sp.
Sekilas
tentang antraknosa pada semangka, Syukur (2008) menyatakan bahwa gejala
antraknosa pada semangka yaitu terdapat bercak-bercak coklat yang akhirnya
berubah menjadi kemerahan pada daun yang akhirnya daun mati. Sedangkan gejala pada buah yaitu tampak
bulatan berwarna merah jambu yang lama kelamaan akan semakin meluas.
Masih
ingin tahu lebih jauh bukan? Dengan
ringkasan ini semoga bisa membantu sahabat mencari referensi lain yang
berhubungan dengan patogen yang menyerang masing-masing tanaman di atas.
Referensi:
Syukur, M. 2008.
Pengendalian Hama dan Penyakit Semangka. PPT Pelatihan Budidaya Semangka
Sistem Turus. Institut Pertanian Bogor.